Penyebab Lulusan Baru Sering Gagal Saat Test Wawancara Kerja

 

Sebagai seseorang yang baru dinyatakan lulus dari sekolah/perkuliahan, langkah selanjutnya yang akan dilalui oleh Fresh graduate adalah mencari pekerjaan. Kebanyakan dari mereka akan mengincar posisi-posisi kerja dalam perusahaan. Mau tak mau para fresh graduate akan menghadapi fase Interview kerja.


 


Sejak lama interview kerja sering menjadi momok bagi pelamar kerja, tak jarang mereka hanya sampai tahap ini dan gagal mendapatkan pekerjaan. Khususnya bagi Fresh graduate, kegagalan mereka saat wawancara kerja biasanya karena beberapa faktor.


 


Nah pada kesempatan kali ini, Kami akan membahas tentang Penyebab Lulusan Baru Sering Gagal Saat Test Wawancara Kerja:


 


Kurang Pengetahuan Tentang Latar Belakang Perusahaan


 



Hal yang bisa membuat lulusan baru gagal saat interview kerja adalah kurang pengetahuan tentang latar belakang perusahaan. Ini bisa membuat HRD meragukan niat calon pekerja saat melamar perusahaan. Untuk menghindari masalah ini sebaiknya lulusan HRD harus melakukan riset perusahaan terlebih dahulu. Baik mengenai Latar belakang, produk, hingga Visi Misi Perusahaan.


 


Dalam sesi Wawancara HRD kemungkinan besar akan menanyakan soal pengetahuan mengenai perusahaan. Jika fresh graduate bisa menjawab pertanyaan secara antusias, ini menjadi nilai plus, namun jika hasilnya adalah sebaliknya HRD bisa saja mencoret lulusan baru dalam seleksi lamaran pekerjaan.


 


Terlalu Cemas Saat Prosesi Wawancara Berlangsung


 


Hal selanjutnya yang membuat lulusan baru gagal dalam seleksi kerja adalah menunjukkan rasa gugup berlebihan saat prosesi wawancara. Perasaan gugup sebenarnya adalah hal wajar khususnya untuk Fresh graduate. Namun hal tersebut harus dikendalikan.


 


Gugup berlebihan bisa merusak jalannya Interview kerja. Gugup bisa mempengaruhi cara seseorang untuk menjawab pertanyaan HRD. Anda bisa melupakan point-point penting yang seharusnya ingin disampaikan, Anda tidak fokus untuk mendengarkan penjelasan HRD dan akhirnya HRD tidak puas dengan jawaban yang telah diberikan.


 


Fresh graduate harus mempersiapkan mental saat wawancara kerja untuk mengendalikan rasa gugup. Perbanyak berbicara dengan orang lain, agar lebih percaya diri untuk mengutarakan pendapat. Jangan Interview kerja sebagai hal yang menakutkan, anggap seperti perbincangan biasa dan yang terakhir jangan pesimis sebelum mencoba.


 


Tidak memiliki persiapan matang


 


Banyak Fresh graduate tidak lolos kerja salah satunya karena tidak memiliki persiapan matang. Ibarat datang ke Medan perang, Kita hanya memakai baju dan celana saja, tanpa memakai senjata dan persiapan sama sekali. Prinsip ini juga berlaku dalam proses penerimaan kerja. HRD pasti akan melihat persiapan dari pelamar pekerjaan dan hanya memilih individu-individu yang paling siap.


 


Maka dari itu jika Anda lulusan baru persiapkanlah jauh-jauh hari tentang segala hal yang dibutuhkan dalam Interview kerja. Misalnya membuat CV cadangan, mungkin saja HRD kesulitan menembus file aslinya ketika Proses Wawancara berlangsung. Dokumen-dokumen penting lainnya juga jangan lupa untuk dibawa.


 


Persiapan lain yang bisa dilakukan fresh graduate adalah meriset latar belakang perusahaan dan melakukan simulasi wawancara kerja dengan orang terdekat.


 


Tidak melakukan Follow Up Hasil Wawancara Kerja


 


Fresh graduate biasanya canggung untuk menanyakan soal tindak lanjut Wawan kerja pada HRD, hal ini juga yang bisa membuat mereka gagal mendapatkan pekerjaan.  Follow up hasil interview kerja adalah sesuatu yang boleh dilakukan pelamar kerja, tidak pandang fresh graduate atau orang berpengalaman. Dari sisi psikologis, dapat membuat hati lebih tenang karena Kita mendapatkan kejelasan dari proses lamaran kerja. Sementara dari sisi perusahaan mereka akan menganggap calon pekerja mempunyai niat sungguh untuk bergabung.


 


Ketika wawancara kerja berakhir para fresh graduate seharusnya melakukan follow up. Tanyakan pada HRD kapan pengumuman seleksi diumumkan, Anda juga bisa menanyakan tentang tahapan seleksi selanjutnya.


 


Attitude juga perlu diterapkan saat melaksanakan Follow Up. Misalnya HRD mengatasi bahwa wawancara kerja akan diumumkan 2 Minggu kemudian, Anda tidak boleh melalui follow up kurang dari waktu tersebut. Takutnya HRD akan terngganggu pekerjaannya dan malah menurunkannya reputasinya pelamar kerja.


 


Dan satu lagi tips saat menghubungkan HRD adalah saat jam kerja. Karena di jam tersebut, mereka akan lebih fast respon saat dihubungi. Pastikan memakai bahasa yang sopan ketika melakukan follow up.


 


Skill Komunikasi Fresh Graduate Kurang


 


Fresh graduate bisa saja memiliki CV yang bagus, mengikuti banyak organisasi dan banyak berprestasi. Namun ketika mereka susah mengkomunikasikan hal tersebut pada HRD, ini tentu akan membuat nilai fresh graduate Dimata HRD jadi kurang. Karena dalam dunia kerja nanti tidak hanya butuh skill namun juga kemampuan komputer. Pekerja harus bisa menyampaikan ide pada rekan perusahaanya.


 


Maka dari itu Fresh graduate harus meningkat skill baik dari sisi hardskil maupun softskill-nya.


 


Itu tadi adalah poin-poin yang menjadi alasan kenapa lulusan Baru sering gagal saat Test Wawancara Kerja. Semoga bisa menjadi pelajaran. kita harus bersiap dari awal untuk mencari tahu latar belakang perusahaan, melatih skill komunikasi, mengendalikan rasa gugup dan jangan lakukan follow up. Agar peluang diterima kerja semakin besar.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url

MGID